171 Warga Sukabumi Keracunan Makanan Syukuran 4 Bulanan, 33 Orang Dirawat
3 min read
Sukabumi, Jawa Barat – Suasana syukuran epictoto 4 bulanan di salah satu rumah warga di Kabupaten Sukabumi berubah menjadi kepanikan massal setelah ratusan warga mengalami keracunan makanan. Berdasarkan data resmi yang dihimpun dari pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat, tercatat 171 orang mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan acara tersebut, dengan 33 orang di antaranya harus menjalani perawatan intensif di puskesmas dan rumah sakit.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (23/8/2025) sore, ketika warga menghadiri acara syukuran kehamilan empat bulan yang digelar oleh salah satu keluarga di Desa di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Seperti tradisi pada umumnya, panitia menyediakan berbagai menu makanan mulai dari nasi kotak, lauk pauk, hingga hidangan pencuci mulut yang dibagikan kepada tamu undangan dan warga sekitar.
baca juga: warga-tangsel-curhat-soal-maling-motor-polisi-bantu-sumbang-cctv
Tak lama setelah acara selesai, beberapa warga mulai mengeluh mual, pusing, hingga muntah-muntah. Gejala itu semakin meluas ketika puluhan orang lainnya mengalami keluhan serupa. Menjelang malam, jumlah warga yang sakit terus bertambah hingga mencapai ratusan orang.
Penanganan Cepat Aparat dan Medis
Pihak pemerintah desa yang mendapat laporan segera menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan aparat kepolisian. Tim medis dari beberapa puskesmas terdekat dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan pertama, sementara sebagian korban dengan kondisi cukup parah dilarikan ke RSUD R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi.
Kepala Dinas Kesehatan Sukabumi menyebutkan bahwa 33 orang harus menjalani perawatan lebih lanjut karena gejala yang cukup berat, sedangkan ratusan lainnya hanya perlu rawat jalan setelah diberikan obat penanganan keracunan.
“Sebagian besar korban mengalami mual, muntah, pusing, dan diare. Kami sudah menyiapkan tim khusus untuk menangani korban agar kondisi tidak semakin parah,” ujar salah satu pejabat Dinkes Sukabumi.
Dugaan Sumber Keracunan
Hingga kini, penyebab pasti keracunan masih dalam tahap penyelidikan. Namun, dugaan sementara mengarah pada salah satu menu makanan yang disajikan dalam acara tersebut. Sampel makanan sudah diambil oleh tim Laboratorium Kesehatan Daerah untuk diteliti lebih lanjut.
Kapolsek Kadudampit menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami kasus ini dengan bekerja sama dengan dinas kesehatan. “Kami sudah mengamankan sisa makanan dari lokasi syukuran untuk diperiksa. Hasil laboratorium nantinya akan menentukan apakah keracunan ini disebabkan oleh makanan basi, kontaminasi bakteri, atau faktor lain,” jelasnya.
Kondisi Terkini Korban
Dari pantauan di lapangan, kondisi sebagian besar korban mulai berangsur membaik setelah mendapat perawatan. Pihak keluarga korban pun berharap pemerintah bisa segera mengungkap penyebab pasti agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Anak saya ikut makan di acara itu, malamnya langsung muntah-muntah. Alhamdulillah setelah dibawa ke puskesmas, sekarang sudah agak membaik,” ungkap salah satu warga yang anaknya ikut menjadi korban.
Langkah Antisipasi Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyajikan makanan pada acara syukuran, hajatan, maupun kegiatan massal lainnya. Kebersihan dan pengolahan makanan harus benar-benar diperhatikan agar tidak membahayakan kesehatan.
“Kami akan memperketat pengawasan terhadap acara hajatan yang melibatkan banyak orang. Edukasi tentang cara penyimpanan dan penyajian makanan juga akan kami tingkatkan,” ujar perwakilan Pemkab Sukabumi.
Penutup
Kasus keracunan massal ini menjadi pengingat pentingnya menjaga higienitas makanan, terutama ketika disajikan untuk masyarakat dalam jumlah besar. Hingga berita ini diturunkan, tim medis masih terus memantau kondisi korban, sementara hasil uji laboratorium makanan masih menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bahwa setiap penyelenggara acara wajib memastikan bahwa makanan yang disajikan telah melalui proses pengolahan yang aman dan bersih, agar tradisi yang seharusnya penuh syukur tidak berujung pada musibah.
sumber artikel: wrphomestretch.com